WISATA ALAM, RELIGI, DAN KULINER DI BOGOR

Seorang anak kecil bermain bola di area Kebun Raya Bogor
     Seorang anak kecil bermain bola di area Kebun Raya Bogor

Jenuh dengan hiruk pikuk Jakarta? Ingin berlibur namun tak mempunyai banyak waktu? Tidak ada salahnya menghabiskan akhir pekan dengan wisata kuliner di salah satu kota penunjang Jakarta, Bogor.

Bogor Kota Beriman

Saat ini banyak alternatif perjalanan yang bisa ditempuh jika ingin mengunjungi Bogor, namun jika menginginkan suasana yang berbeda, menggunakan jasa kereta api bisa menjadi pilihan yang mengasyikan. Dari gerbong kereta api commuter line, pemandangan yang disajikan adalah kota Jakarta dari ketinggian. Biaya perjalanan cukup murah, hanya Rp 7.000 (tahun 2012). Tinggal duduk tenang di gerbong kereta yang bersih dan ber-AC hingga kota Bogor.

Sejumlah pelukis memarkan karyanya di pinggir jalan
     Sejumlah pelukis memamerkan karyanya di pinggir jalan

Kurang lebih 1 jam perjalanan, kereta yang ditumpangi sudah tiba di Stasiun Bogor. Belum lengkap jika ke Bogor namun belum memasuki area Kebun Raya Bogor yang terkenal itu. Tidak jauh dari stasiun (10 menit dengan bisa jalan kaki) pintu gerbang utama Kebun Raya Bogor sudah terlihat. Sepanjang jalan menuju Kebun Raya Bogor, pohon-pohon besar akan menemani. Terkadang terlihat delman yang jalan beriringan dengan kendaraan bermotor di jalan raya. Berada di tengah-tengah antara stasiun dan Kebun Raya Bogor, terdapat gereja Zebaoth yang terkenal dengan sebutan Gereja Ayam. Disebut demikian karena terdapat patung ayam tepat di atas bangunan gereja tersebut. Setiba di Kebun Raya Bogor, bangunan bagai benteng nan megah akan menyambut. Tiket masuknya pun tak terlalu mahal, dengan Rp 10.000 untuk satu orang, pengunjung sudah bisa menikmati suasana sejuk nan hijau di sana.

Kebun Raya Bogor merupakan kebun botani terbesar dengan luas 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis pohon dan tumbuhan. Sejarahnya, Kebun Raya Bogor ini merupakan sebuah hutan buatan pada zaman kerajaan Sunda pada masa kepemimpinan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513). Hingga akhirnya pada awal tahun 1800-an, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang indah. Itulah cikal bakal Kebun Raya Bogor yang terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.

Wisata Kuliner dan Religi

Ngohiang, kuliner khas Bogor
     Ngohiang, kuliner khas Bogor

Puas berkeliling di Kebun Raya Bogor, saatnya wisata kuliner. Tidak jauh dari pintu utama, terdapat jalan Surya Kencana yang merupakan daerah pecinan di Kota Bogor. Layaknya sebuah pecinan, tentunya terdapat beragam macam makanan yang bisa kita nikmati di sepanjang jalan di kedua sisi jalan tersebut.

Asinan khas Bogor dan buah durian banyak terdapat di sini. Namun ada satu yang paling istimewa, yaitu Ngohiang khas Bogor. Makanan ini terbagi dalam dua jenis, jika memesan Ngohiang khas Bogor, daging yang digunakan adalah daging babi, namun bisa juga memesan Ngohiang Ayam, lebih aman dimakan untuk yang muslim. Makanan ini berupa daging babi atau ayam yang disajikan dengan saus kental dan sayuran. Rasa yang unik akan segera menjalar ke lidah ketika menggigitnya.

Vihara Dhanagun
     Vihara Dhanagun

Masih di jalan Surya Kencana, terdapat sebuah kelenteng yang menurut sejarah sudah berusai 300 tahun. Kelenteng ini bernama Vihara Dhanagun dan merupakan kelenteng pertama di Kota Bogor. Hampir sebagian besar dari bagian bangunan ini masih asli, hanya beberapa tiang dan atap saja yang mengalami renovasi. Warna merah menyala langsung menyapa ketika memasuki area kelenteng. Jika beruntung, di dalam kelenteng bisa disaksikan prosesi ibadah. Walau pun diperbolehkan mengambal gambar, namun disarankan tidak terlalu berlebihan, karena akan mengganggu proses ibadah.

Ragam menu kuliner di Bogor
     Ragam menu kuliner di Bogor

Selesai di pecinan, saatnya mengunjungi Taman Kencana. Untuk mengunjunginya dari jalan Surya Kencaca, gunakan angkutan umum dengan membayar ongkos Rp 2.000. Taman Kencana adalah sebuah taman yang merupakan titik temu bagi masyarakat Bogor. Taman ini sudah mengalami pemyempitan, dikarenakan pemukiman yang makin padat, namun taman peninggalan jaman Belanda ini menawarkan wisata kuliner yang tak kalah beragam.

Berbagai macam kafe terdapat disini, dan tentunya dengan menu-menu yang unik. Makanan khas di sini adalah macaroni panggang, yang dari wanginya saja akan membuat air liur mengalir. Panganan ini disajikan dengan keju yang ikut serta di panggang di atasnya. Ada juga es kopi Madam Dasima yang berupa es kopi yang dicampur susu cokelat. Masih banyak lagi makanan dan minuman yang bisa dipesan di Taman Kencana, seperti klapetart, zuffa soup, ice three musketeer dan masih banyak lagi.

Bogor memang menawarkan nuansa kuliner yang beragam, sebelum menghabiskan waktu untuk mencari panganan yang unik di sana, pastikan terlebih dahulu perut dalam keadaan kosong, karena pasti banyak makanan yang akan membuat mata akan terus merasa lapar walau pun perut sudah penuh terisi.

10 Comments

Leave a comment